MOHAMAD AL FADHIL MAT DAUD
11242105401
Terapi Ego State
Ego State, menurut Watkins dan Watkins, adalah sebuah sistem perilaku dan pengalaman yang terorganisir yang elemen-elemennya saling terhubung melalui beberapa prinsip yang sama tetapi saling dipisahkan oleh batas-batas yang dapat ditembus (permeabilitas) hingga derajat kedalaman dan fleksibilitas tertentu.
Ego state tercipta karena terjadinya suatu pengalaman yang berulang‐ulang dari sebuah tindakan menjadikan sebagai ego state. Contoh : Anak & lelucon. Setiap individu rata‐rata memiliki sekitar 5‐15 ego state yang digunakan sepanjang minggu yang dapat berubah-ubah secara cepat atau lambat dan dapat muncul bersamaan. Ego state ini memiliki sifat yakni :
- Tidak dapat dienyahkan tetapi dapat diganti
- Normalnya dapat menjelaskan umur mereka. Yang pasti lebih muda dari pada umur orang tersebut
- Dapat bersembunyi atau menjadi tidak aktif dan dapat diganti. Bila berganti, mereka menyukai menggunakan nama baru
- Pastilah bagian dari diri orang tersebut
- Memiliki identitas.
- Mempunyai perasaan dan tidak suka dikasari
- Semua manusia pasti memiliki Ego state
Kondisi Ego State:
- Executive State merupakan ego state yang keluar ke permukaan disebut Executive state. Contoh : ketika Gus Dur sedang mengeluarkan lelucon dan menyampaikan lelucon kepada kawan bicaranya, pecanda adalah ego state yang menjadi executive state
- Surface State: Ego state yang selalu mengatur dan mengendalikan sehingga muncul ke permukaan (execute)
- Underlying state: Ego state yang sudah berhenti mengatur dan mengendalikan sehingga jarang sekali ke permukaan muncul / non execute state.
- Introject adalah perwujudan sosok seseorang (seperti orang tua, teman, saudara, guru, kolega, atasan, bawahan, pasangan, anak, dan lainnya) yang mempengaruhi hidup orang tersebut. Introject bisa positif dan negatif. Contoh: ayah bisa berarti orang yang taat dan pekerja keras, namun bisa berarti menjadi orang yang membuat kita marah. Introject ini dapat dihilangkan dan kita minta pergi (“usir”) keluar dari orang tersebut. Ego State dan Introject walaupun sama-sama disebut sebagai Part atau Bagian Diri namun berbeda menurut sumber terciptanya. Ego State berasal dari dalam diri individu sedangkan Introject berasal dari luar. Introject adalah persepsi tentang seseorang yang terinternalisasi ke dalam pikiran bawah sadar. Dengan demikian bisa terdapat sangat banyak Introject dalam diri seseorang.
- Malevolent State yakni ego state yang cenderung bertujuan merusak, menyerang dan mencelakai diri sendiri.Misal: anak yang diasuh di rumah dengan penuh kekerasan. Kekerasan menjadi sebuah state untuk memproteksi diri orang tsb, sebab jika ingin selamat, ia harus melakukan kekerasan. Saat dewasa state ini sudah tidak diperlukan. Namun, ego state ini sudah menjadi karakter orang tsb. Dapat berfungsi sebagi retro, vaded atau conflict ego state.
- Inner Strenght umumnya lahir bersamaan dengan klien. Nama lain inner streght adalah inner self, higher self, spiritual self . Inner strenght tidak dapat dihilangkan atau diganti fungsinya walaupun fungsinya bisa diperlebar. Inner strenght mempunyai kebijakan (wisdom). Inner strenght mempunyai level energi. Bila energinya rendah maka perannya berkurang , bila energinya tinggi maka perannya bertambah. Semua orang mempunyai inner strenght meski kadang tidak mudah memanggil inner strenght saat pertama kali
Tiada ulasan:
Catat Ulasan